MANDAILING NATAL, HARIAN TABAGSEL.com– Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Siabu menerapkan kehadiran siswa- siswi masuk ke sekolah dan pulang dari sekolah menerapkan sistem Finger Print di depan meja piket.
Kepala Sekolah, Sulaiman Harahap kepada media ini, Selasa (11/6) juga menjelaskan selain menerapkan kehadiran siswa tetap waktu, para guru juga diterapkan dengan hal yang sama, dan ada juga aplikasi berbasis GPS, sehingga kehadiran guru dapat terkontrol melalui aplikasi tersebut.
Sulaiman juga menerangkan penerapan kehadiran siswa- siswi di sekolah dengan tetap waktu, akan tersambung langsung kepada hp android orang tua siswa.
Seketika itu ada laporannya kepada orang tua siswa, sehingga para orang tua dapat mengontrol kehadirannya anaknya di sekolah maupun pulang dari sekolah.
Ia juga menceritakan tentang pengalamannya menjadi Kepala Sekolah di Arse, begitu juga menjadi guru biasa dan akhirnya menjadi Plt Kepala Sekolah di SMKN 3 Padangsidimpuan, semuanya ada suka dan duka.
Berbekal dari situ, ia yakin mampu meningkatkan kegiatan PBM di sekolah ini, melalui disiplin sekolah.
“Awal mula diterapkan sistem Finger Print di sekolah pada bulan Januari 2024 yang lalu, banyak orang tua yang protes kepada saya, namun saya yakin apa yang saya kerjakan adalah sangat tepat sekali diterapkan di sekolah ini. Alhamdulillah, banyak orang tua siswa – siswi yang sadar, bahwa dengan diterapkan sistem ini, dapat membantu kehadiran siswa di sekolah ini dengan tepat waktu,” katanya.
“Begitu juga pada penerimaan siswa baru kelas X, kita akan menerapkan pendidikan karakter kepada siswa terlebih dahulu selama 1 bulan lamanya dan juga akan dibuat kegiatan riset kepada siswa-siswinya. Dan untuk kelas XI menuju kelas XII, akan dibuat magang selama 2 minggu pada waktu libur sekolah, dan ajaran baru, siswa /i tersebut akan mempresentasikan kepada kita hasil kegiatannya kepada kita nantinya,” lanjutnya lagi.
Menurut analisa para guru, siswa/i yang mendaftarkan di sekolah ini akan menurun karena diterapkan sistem kehadiran ini. Namun itu tidak masalah baginya, biar sedikit asal bisa dibina dengan baik.
Sambil menceritakan bahwa dalam tahun ajaran ini, ada 2 siswanya yang
mendapat beasiswa masuk UNNAS YAPIM Bandung, dimana biaya sekolah,
biaya makan dan uang saku ditanggung pihak perguruan tinggi. Tetapi ini
khusus kepada siswa yang kurang mampu tetapi berprestasi di sekolah ini.
(Zak)
Sumber : https://hariantabagsel.com/2024/06/12/di-sma-negeri-2-siabu-masuk-dan-pulang-sekolah-siswa-harus-finger-print/
0 komentar:
Posting Komentar